ARTIKEL PALING POPULER

11 November 2010

Proses Pertumbuhan Gigi Pada Anak

Gigi susu yang pertama keluar ialah gigi seri bawah, kemudian gigi seri atas, disusul gigi geraham pertama, gigi taring, dan terakhir gigi geraham kedua.

Kalau sudah lengkap keluar, anak akan mempunyai 4 buah gigi seri atas, 4 buah gigi seri bawah, 2 buah gigi taring atas, 2 buah gigi taring bawah, 4 gigi geraham atas dan 4 buah gigi geraham bawah. Seluruhnya berjumlah 20 buah gigi.

Proses ini berlangsung sejak bayi sampai anak berusia tiga tahun. Pada saat gigi akan keluar, umumnya anak akan rewel, resah, kehilangan nafsu makan, sering mengigit-gigit benda. Kalau hal ini terjadi, sebaiknya Anda tidak panik.

Sebenarnya, masalah ini dapat diatasi dengan memberinya botol susu atau mainan karet yang bundar dan tumpul permukaannya, sehingga aman bagi anak.

Bila anak demam, dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengatasi rasa sakit sewaktu gigi mau keluar, bersihkan gusi bayi. Sebaiknya hal ini sudah mulai dilakukan sejak bayi baru lahir.

Penyebab utama kerusakan gigi adalah asam yang dibuat oleh kuman yang ada dalam rongga mulut. Kuman tersebut akan menghasilkan asam bila ada sisa makanan, yang mengandung gula dan tepung, ayng lengket pada gigi pada waktu yang lama.

Asam tersebut dapat menyebabkan rusaknya lapisan keras gigi (email), sehingga terjadi lubang pada gigi. Bila lapisan ini rusak, maka bagian dalam gigi yang tidak sekeras email, akan lebih cepat hancur dan menimbulkan rasa sakit.

Pada anak balita, penyebab kerusakan gigi yang terbesar adalah minum susu atau cairan manis lainnya melalui botol. Mengenai hal ini, sebaiknya setiap kali anak selesai minum susu atau cairan manis lainnya (seperti air jeruk atau jus buah-buahan), berilah ia satu atau dua sendok air putih untuk "mencuci" mulutnya. Jangan pula membiasakan anak tertidur dengan botol dot masih dalam mulut, karena cairan manis tersebut akan menggenangi gigi seri atas.

Kalau kebiasaan ini berlangsung cukup lama, gigi seri akan mengalami kerusakan. Bahkan tidak hanya gigi seri saja yang rusak, tapi seluruh permukaan gigi. Sebaiknya, periksakan gigi anak setiap 6 bulan sekali, sehingga apabila terjadi gangguan bisa segera terdeteksi dan tertangani.

Biasakan menyikat gigi bersama-sama dengan si anak, untuk memberi contoh dan teladan. Cara ini biasanya lebih ampuh dalam membiasakan anak mau menggosok gigi sedini mungkin, ketimbang ibu atau ayah hanya memberi perintah saja.

Temani dan awasi anak-anak saat menyikat gigi, dan hindari kebiasaan anak jajan atau makan makanan yang lengket di antara waktu makan.

Sumber: Drg. Roy Kandou - Tabloid Keluarga

0 Masukan:

Post a Comment

 

Statistik Blog

Daftar Teman

Check This Out

adf.ly - shorten links and earn money!
dk-educlub.blogspot.com Copyright © 2010-2011 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template